Kamis, 02 April 2009

KAN Selenggarakan Workshop Asesor Laboratorium : Asesor Ujung Tombak Akreditasi


Komite Akreditasi Nasional (KAN) menyelenggarakan Workshop Asesor Laboratorium di Jakarta, Selasa (31/3/2009). Pertemuan yang merupakan acara rutin tahunan KAN ini dihadiri oleh seluruh asesor kalibrasi, asesor pengujian biologi, asesor pengujian mekanik dan kelistrikan, serta asesor pengujian kimia di Indonesia.


Pertemuan ini dilakukan guna memelihara sekaligus meningkatkan kompetensi asesor laboratorium penguji dan laboratorium kalibrasi sekaligus sebagai ajang berbagi pengalaman diantara para asesor dalam melaksanakan asesmen, terutama untuk mendiskusikan substansi-substansi yang masih sering terjadi perbedaan interpretasi, sehingga diharapkan pada akhirnya dapat meningkatkan kinerja KAN secara keseluruhan.

Pentingnya keberadaan asesor, disampaikan oleh Kepala Badan Standardisasi Nasional selaku Ketua KAN Bambang Setiadi dalam sambutannya, yang menyatakan bahwasannya asesor menjadi ujung tombak yang utama dalam keseluruhan proses akreditasi. Atau dengan bahasa yang lugas, tidak ada globalisasi tanpa asesor. Hal ini perlu disadari mengingat peranan akreditasi yang semakin hari semakin penting terutama dalam memfasilitasi perdagangan.




Lebih lanjut, Bambang Setiadi mengatakan perkembangan di ASEAN yakni setelah para pemimpin negara ASEAN mendeklarasikan ASEAN Economic Community (AEC) pada tahun 2015 dimana pada tahun 2011 disepakati roadmap untuk 12 produk prioritas, telah mensyaratkan perlunya ketersediaan laboratorium yang kompeten yang diakreditasi oleh badan akreditasi penandatangan perjanjian saling pengakuan (mutual recognition arrangement – MRA) di APLAC.

Hal ini sesuai dengan yang tertuang di dalam ASEAN Framework Agreement on MRA…”accreditation by an accreditation body that is a signatory to a regional or internasional MRA, which is conducted in conformance with the relevant ISO/IEC Guides”, yang dalam konteks Indonesia, yang dimaksud dengan badan akreditasi tersebut adalah KAN.

Di forum yang lebih luas yakni APEC (Asia Pasific Economic Cooperation), tiga MRA sektoral yang telah disepakati yaitu untuk bidang food, electric dan electronic equipment serta telecommunication juga mensyaratkan bahwa pengakuan atau keberterimaan (acceptance) dari sertifikat hasil uji, inspeksi atau sertifikasi adalah sertifikat yang dikeluarkan oleh lembaga penilaian kesesuaian (termasuk laboratorium) yang diakreditasi oleh badan akreditasi penandatangan MRA APLAC dan MLA PAC.

Pada pertemuan ini, panitia membagi peserta menjadi 4 kelompok bidang yaitu Bidang Kimia yang dibawakan oleh Drs. Adisam ZN –Sucofinco Cibitung dan Dr. Yulia Kantasubrata –P2K LIPI Bandung, Bidang Biologi yang dibawakan oleh Dr. Udin S. Nugraha –Badan Penelitian Tanaman Padi dan Drs. Teguh Indriyatno, Bidang Mekanik dan Bidang Kelistrikan yang disampaikan oleh Dr.Ing.Amir Partowiyatmo –Sekretaris Utama BSN dan Tri Wahyudi, ST, serta Bidang Kalibrasi yang disampaikan oleh Donny J. Purnomo –Pusat Akreditasi Laboratorium dan Lembaga Inspeksi BSN.

Dalam diskusi per bidang masing-masing membahas ISO/IEC 17025:2005 (Klausal terseleksi) yang dilanjutkan dengan diskusi umpan balik bidang masing-masing, Workshop Asesor Laboratorium dilaksanakan dari pukul 09.00 sampai dengan 16.00 WIB. Dalam acara ini, Direktur Akreditasi Laboratorium dan Lembaga Inspeksi KAN, Drs. Kukuh S. Achmad, Msc. juga menyampaikan presentasinya tentang perkembangan akreditasi kepada para asesor.